Latihan 6


     Letakkan tangan di atas lutut dengan jari menutup kecuali telunjuk. Lalu gerakkan jari itu perlahan-lahan dari satu sisi ke sisi lain, sambil tetap memperhatikan ujung jari. Anda bisa melakukan variasi gerakan seperti itu. Rencanakan pola latihan yang erbeda. Poin utama yang harus selalu Anda ingat ialah bahwa latihan ini harus sederhana, dan perhatian Anda mesti tercurah sepenuhnya pada bagian tubuh yang bergerak. Anda akan merasakan perhatian Anda tak mau dikendalikan dan  berusaha mengalihkan diri pada sesuatu yang lebih menarik. Inilah manfaat dari latihan itu. Anda harus mengendalikan perhatian, mengarahkannya pada tempat yang tepat, dan tidak membiarkannya mengembara.
     Anda barangkali mengangap latihan ini sangat sederhana dan sama sekali tidak berfaedah. Namun saya berjanji, dalam waktu singkat Anda akan memiliki kendali yang lebih baik terhadap gerakan-gerakan otot, dan bisa memusatkan pikiran pada apa yang tengah dikerjakan, yang sudah pasti sangan bermanfaat.
     Tak peduli apa pun yang tengah Anda lakukan, bayangkan itu sebagai tujuan utama hidup. Bayangkan diri Anda tidak tertarik pada hal lain selain pada apa yang tengah dilakukan. Jangan biarkan perhatian berpaling dari apa yang tengah Anda kerjakan. Kendalikan terus perhatian itu, dan jangan sampai Anda yang dikendalikan olehnya. Ketika mampu menaklukkan perhatian, Anda akan meraih kemenangan yang lebih besar daripada yang Anda sadari pada saat itu. Sekian lama berselang Anda akan bersykur pernah belajar mengonsentrasikan perhatian secara saksama pada obyek yang ada di depan mata.
     Jangan biarkan hari berlalu tanpa melatih konsentrasi terhadap obyek yang sudah dikenal namun tidak menarik. Jangan memilih obyek yang menarik, karena itu akan membutuhkan perhatian yang lebih sedikit. Semakin tidak menarik, semakin baik latihan. Sehabis melakukan sedikit latihan, Anda pasti bisa memusatkan perhatian pada obyek yang tidak menarik.
     Orang yang sanggup berkonsentrasi memegang kendali penuh atas tubuh dan pikiran, serta menguasai keinginannya; bukan malah menjadi budak. Saat dapat mengendalikan diri sendiri, Anda pun mampu mengendalikan orang lain. Anda bisa mengembangkan keinginan yang membuat  Anda sangat berbeda dibandingkan orang lain yang tidak mempunyai kekuatan keinginan.
     Ujilah kekuatan keinginan dngan beragam cara sampai Anda kuasa mengendalikannya, sehingga ketika Anda memutuskan untuk berbuat sesuatu, Anda akan langsung bergerak dan bertindak. Jangan pernah merasa puas dengan semangat “Aku sudah melakukannya dengan cukup baik”, tetapi kerahkan terus upaya terbaik. Jangan merasa puas dengan apa pun. Saat dapat mencapai hal ini, Anda akan menjadi orang yang Anda inginkan.

Latihan 5


     Naikkan kursi ke atas meja, letakkan tangan Anda di atasnya lantas kepalkan dengan punggung tangan menghadap meja dan ibu jari terlipat di atas jari-jari lain. Sejenak tataplah kepalan tangan, lalu perlahan-lahan buka lipatan ibu jari sambil tetap menjaga perhatian seakan gerakan itu merupakan sesuatu yang amat penting. Kemudian perlahan-lahan bukalah jari telunjuk, lalu jari tengah dan begitu selanjutnya sampai semua jari terbuka dan seterusnya hingga tangan kembali terkepal dalam posisi semula dengan ibu jari terlipat di atas jari-jari lain. Selanjutnya latihlah tangan kiri. Lakukan secara bergantian sampai bisa diulangi lima kali untuk masing-masing tangan. Selama beberapa hari berselang tingkatkan menjadi sepuluh kali.
     Latihan tersebut awalnya akan membuat Anda merasa “letih”. Tetapi melatih gerakan monoton ini sangat penting untuk mengendalikan gerakan otot. Perhatian Anda harus tercurah sepenuhnya pada tiap gerakan tangan; karena jika tidak, Anda tidak akan beroleh manfaat dari latihan tersebut.

Latihan 4


     Cermati diri sepanjang hari dan lihatlah apakah otot tidak mengeras ataupun menegang. Rasakan betapa ringan dan santainya diri Anda. Perhatikan betapa tenangnya Anda setiap saat. Olah sikap diri yang tenang, alih-alih perilaku yang gugup dan tegang. Perasaan ini akan meningkatkan pembawaan diri dan tingkah laku. Hentikan semua gerakan dan bahasa tubuh yang tak berguna. Itu hanya menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki kontrol tubuh yang baik. Setelah mampu mengontrol tubuh dengan baik, lihatlah betapa mudahnya orang-orang yang tidak mampu mengendalikan diri terkena ledakan emosi.
     Saya pernah mengamati seorang pedagang keliling yang baru saja pergi meninggalkan saya. Dia menggerakkan semua bagian tubuhnya setiap saat. Rasanya saya ingin berkata, :Apa kau tahu bahwa kau bisa terlihat jauh lebih baik kalau saja kau mau belajar berbicara dengan suaramu dan bukannya dengan seluruh bagian tubuhmu?” Perhatikan orang yang mewawancarai Anda dan lihatlah betapa mereka tidak tenang.
     Singkirkan semua kebiasaan yang membuat bagian tubuh bergerak secara tidak teratur. Dengan demikian, Anda sadar, Anda melakukan begitu banyak gerakan yang tak disengaja. Anda bisa segera menghentikan itu hanya dengan memusatkan perhatian pada pikiran “Aku tidak akan melakukannya”.
     Apabila Anda biasa terganggu oleh suara-suara, latihlah kontrol diri. Saat pintu dibanting, sesuatu terjatuh, dan lain-lain, anggaplah suara-suara itu sebagai latihan untuk mengendalikan diri. Anda akan menemukan banyak latihan semacam ini dalam kegiatan sehari-hari.
     Latihan di atas bertujuan untuk mengendalikan gerakan otot yang tak disengaja, sehingga Anda hanya melakukan gerakan yang tak disengaja. Latihan berikut ini disusun untuk membuat otot berada di bawah kendali hasrat, agar kekuatan mental dapat mengontrol gerakan otot.

Latihan 3


     Masukkan air ke dalam gelas kecil lalu genggamlah. Tempatkan tangan tepat di hadapan Anda. Pandangi gelas itu dan cobalah menjaga posisi tangan sehingga tidak bergerak sama sekali. Untuk permulaan, lakukan ini selama satu menit, lalu tingkatkan menjadi 5 menit. Laksanakan latihan ini pada kedua tangan secara bergantian.

Latihan 2


     Duduklah dengan kepala menengadah, dagu terangkat, dan bahu kebelakang. Angkat tangan kanan hingga sejajar dengan bahu. Lihatlah sekekliling dan tujukan pandangan ke arah jari. Jaga tangan tidak bergerak sedikit pun selama satu menit. Lakukan latihan yag sama terhadap tangan kiri. Ketika Anda sudah bisa menjaga tangan agar tidak bergerak sedikit pun, tingkatkan waktu sehingga Anda mampu melakukannya selama 5 menit untuk masing-masing tangan. Ketika meluruskan tangan, hadapkan telapak tangan ke bawah, karena ini merupakan posisi termudah. Jika pandangan pada ujung jari dapat dipertahankan, berarti Anda mampu menjaga tangan agar benar-benar tidak bergerak.

5 Kondisi yang bisa membuka gerbang Critical Factor


1.      Emosi
Jika sedang dalam keadaan emosi, kata2 apapun baik atau buruk akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar kita, terutama klo emosi jika sedang dimarahi ortu, pasti sedih rasanya, dan anak tersebut berpikiran klo dirinya tidak bisa apa-apa, nah waktu sedih ini gerbang critical factor terbuka, sehingga kata2 yg diucapkan anak tersebut langsung masuk ke dalam bawah sadar anak tersebut,walaupun setelah itu anak itu akan diajak ortunya jalan2 atau diajak hal menyenangkan, terlanjur kata2 tersebut sudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar anak tersebut, sehingga jika akan melakukan sesuatu yg diinginkan ortunya akan selalu saja salah karena kata2 “tidak bisa apa-apa” sdh masuk ke dalam pikiran bawah sadarnya.

2.      Konsentrasi
Jika kita konsentrasi itu juga akan membuaka gerbang critical factor kita,karenan dengan konsentrasi crtitikal faktor kita akan membuka dan segala informasi akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar kita, contohnya seperti jika kita sedang menonton acara televisi yg bagus maka konsentrasi kita terahadap film tersebut akan tinggi maka jika disuruh menceritakan  film tersebut pasti bisa,sehingga ini banyak dimanfaatkan banyak iklan diiklankan pd waktu acara televisi menarik kerana pd waktu kita sedang kosentrasi critical faktor kita terbuka dan tiba2 ada iklan maka ilan tv juga akan masuk ke dalam pikiran kita sehigga, secara tidak sadar kita sering membeli sesuatu yg diiklankan walaupun kadang2 kita bingung mengapa kita membeli barang tersebut.

3.      Relaksasi
Dengan relaksasi maka gerbang critical factor kita akan terbuka,karena dengan relaksasi akan membuat pikiran menjadi rileks dan membuat pikiran sadar kita menjadi lemah,  pada saat itu terbukalah gerbang critical faktor kita, sehingga biasanya setelah relaksasi biasanya klo mau belajar biasanya bisa langsung masuk, apalagi jika ada seorang minta sesuatu kepada bapaknya atau istri meminta sesutau kepada suaminya maka jika ingin terkabul biasanya mereka memijat dulu sehingga akan menjadi rileks dan jika rileks maka sang suami atau sang ayah akan bisa mengabulkan permintaan sang istri atau anaknya,karena pada waktu itu biasanya yg dipijat karena rileks maka bisa saja mengabulkannya.

4.      Repetisi
Dengan repetisi  atau mengulang terus menerus maka gerabgn pikiran sadar kita cape sehingga gerbang critical factor yang menuju pikiran bawah sadar akan terbuka, dan saat itu pesan2 yang disampaikan akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar, contohnya ada seseorang yg igin sekali sukses maka dia membaut suatu keyakinan pada dirinya secara berulang-ulang sehingga pikiran bawah sadar terbuka dan motivasi itu terus masuk ke dalam pikiran bawah sadarnya sehingga membuat dirinya menjadi sukses dan berhasil.

5.      Believe
Kepercayaan juga dapat membuat gerbang critical factor terbuka, ada satu contoh, seorang anak perempuan di nasehati kepada oleh seorang ayah bahwa jika menghadapi sesuatu yang berat klo tdk bisa maka tidak usah minta bantuan orang lain, karena kamu bisa, nah ini yg membuat anak tersebut tdk berhasil dlm hidupnya krena setiap melakukan sesuatu psti akan membutuhkan orang lain. Karena anak tersbut sdh tersugesti ditambah kepercayaan kepada ayahnya bahwa ayahnya benar.